Saturday, June 26, 2010

My FIRST novel project... The Proolog

“Kayla...!!”. Suara yang telah lama ingin saya lupakan namun juga sangat saya rindukan itu bagai petir disiang bolong, sangat mengagetkan hati saya.

“Hans!!”. Seru saya saat itu, dan lidah saya mendadak kelu. Dia, pria dimasa lalu saya.

“Kayla…”. Mata Hans masih menyiratkan kerinduan itu. Sepuluh tahun silam dan nyala api cinta dimatanya tampak tak berubah. Ia mengulurkan tangannya, mengajak saya berjabat tangan. Rasa sakit hati yang teramat sangat karena ia pernah meninggalkan saya dulu sudah tak terasa lagi bekasnya. Yang tersisa hanyalah bayang-bayang masa lalu yang bergetar indah. Dan saya pun menyambut uluran tangannya.

“Kay…kamu di Jakarta sekarang?”.

Saya mengangguk.

“Tuhaan… kapan terakhir saya melihatmu Hans?. Sepuluh tahun yang lalu?”.

Hans mengangguk. Matanya tetap menatap saya lekat-lekat. Saya tertawa, untuk pertama kalinya sejak saya dicampakkan Hans dulu saya akhirnya mampu tertawa lepas.

“Kamu jadi menikah dengan…. Mira…?”.

“Ya…”. Hans menjawab dengan agak kikuk.

“Oh, syukurlah”. Tuhan, senang rasanya saya bisa mengucapkan kalimat ini tanpa beban, which is impossible saya ucapkan dahulu kala disaat Hans meninggalkan saya.

(TO BE CONTINUED)

No comments:

Post a Comment